![]() ![]() Jumat, 03 Mei 2013 - Permalink - 0 Comments ![]()
Sudah 2 bulan, Shakira dan teman –
temannya, belajar kelas itu. Saat itu
adalah mata pelajaran Aqidah Akhlak, dengan guru ibu Imus, padahal nama beliau
Muslimah.
“Anak – Anak, Ibu permisi sebentar,
jadi penjelasan tentang Akhlak Tercela ini, dihentikan dulu, supaya kalian
tidak terlalu lama menunggu, lebih baik kalian kerjakan halaman 31 kerjakan
nomor 1 sampai nomor 40” kata bu Imus mengakhiri penjelasan di papan tulis.
Sekitar 3 menit kemudian, bu Imus
juga belum datang, tapi mereka masih mengerjakan latihan itu. tak beberapa lama
kemudian yang masuk bukan bu Imus melainkan bu Linda sang wali kelas 6 kakak.
“Assalamu’alaikum anak – anak” sapa bu Linda sambil berdiri di depan
kelas.
“waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh” balas semua murid sambil
berdiri.
“hum... maaf mengganggu
pembelajaran kalian, karena di sekolah ada peraturan baru. berhubungan mading
sekolah kita ingin diperbagus dan diperlebar, jadi ibu mengumumkan peraturannya
Cuma lewat lisan, jadi kalian catat kalau tidak dicatat juga tak apa tapi
jangan salahkan Ibu jika lupa.” kata bu Linda memulai pembicaraan
Semuanya mengagguk mengiyakan lalu semuanya mengambil buku kosong,
untuk catatan penting sekolah, yang sudah disediakan oleh sekolah.
“baik, oh ya pengumuman ini
diberitahu oleh kepala sekolah dari sekolah <Twin Brothers Islamic
School> jadi pengumumannya adalah, untuk semua murid pada hari sabtu memakai
batik, hari lain tetap memakai seragam seperti biasa, jumat pakai sesirangan. Tapi
pada hari selasa dan rabu kan ada pelajaran olahraga, jadi nanti jangan
selamanya memakai pakaian olahraga karena nanti akan ada ruang ganti, yaitu
untuk mengganti baju seragam dengan pakaian olahraga, biasanya enggak ganti - ganti
kan bajunya Cuma itu. Nah sekarang gitu dan yang terakhir perubahan ini berlaku
mulai senin depan. Baik Cuma itu yang ibu sampaikan, assalamu’alaikum” kata Bu
Linda mengakhiri pembicaraan sambil keluar kelas.
“waalaikumsalam” balas semua murid, tapi bu Linda sudah terlanjur
keluar kelas.
“apakah semuanya sudah selesai???” tanya Fill sang ketua kelas dengan
suara lantang.
“aku sudah..” jawab Shakira dan Vita tapi tak berbarengan Cuma beda
tipis.
“aku belum” sambung yang lain.
“aku juga belum nih” sambung yang lain.
“sama... aku juga tunggu ya” sambung Yulia.
“tunggu donk, sisa dua pertanyaan lagi nih” sambung Zahra.
Tak beberapa lama, bu Imus pun kembali datang ke dalam kelas.
“aduh... maaf ya anak – anak tadi
ibu mules pengen B. A. B, maaf ya kalau terlalu lama menunggu” kata bu Imus
sambil duduk di meja guru.
Semuanya hanya mengangguk sambil masih konsentrasi mengerjakan Soal.
“eh, ada yang sudah selesai
belum???, kalau sudah kumpulkan di depan” kata bu Imus lagi.
Ada yang mengangkat tangan kalau
sudah, ada yang mengangguk kalau sudah, dan ada yang berteriak “sudah bu!!!”.
lalu mereka yang sudah mengumpulkannya di depan meja guru, termasuk Shakira dan
Vita, ternyata Zahra dan Yulia belum.
“siapa yang belum???” tanya bu Imus
“saya bu” jawab Zahra, yang lain Cuma mengangkat tangan.
“waduh, waktu pelajaran ibu sudah
habis, kalau begitu nanti kumpulkan di kantor guru saja ya, nanti waktu
istirahat atau pas mau pulang sekolah” jawab bu Imus.
“baik bu” sahut mereka yang belum menyelesaikan Soal.
Bu Imus pun keluar dari kelas. lalu masuklah bu Silvi guru Bahasa
Inggris.
“assalamu’alaikum” sapa bu Silvi sambil berjalan ke meja guru.
“waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh” balas semua murid sambil
berdiri.
“good morning students” sapa bu Silvi.
“good morning miss” balas semua murid.
“how are you today???” tanya bu Silvi.
“i’m fine” balas semua murid. Sekolah mereka memang begitu (kalau
pelajaran bahasa).
“oke, baik sekarang buka halaman 27
itu ada kosakata yang bertentangan dengan pelajaran kita terdahulu, coba kita
baca bersama – sama, nanti kita hafalkan ke depan” kata bu Silvi .menjelaskan. Apakah
kalian semua ingin tahu isi kosakatanya???, ini dia...
“anak – anak, apakah sudah ada yang hafal” tanya bu Silvi.
Semua murid asyik
melamun sendiri – sendiri, setelah membaca isi – isi kosakata itu, kecuali sang
keamanan kelas yang tak melamun, dia masih mendengarkan ucapan bu Silvi.
“woy.... semuanya tuh ditanya bu
Silvi” bentak Diva sang keamanan.
“eh ibu nanya apa
tadi???, maaf bu tadi saya melamun, woy denger enggak sih? ibu nanya tuh” kata
Fill, yang disusul membentak semua
murid, barulah smeuanya tersadar.
Ada yang cengengesan, cekikikan,
merengut, dan sebagainya.
“apakah sudah ada yang hafal???” tanya
bu Silvi lagi.
“belum lah bu...
masa 39 kosa kata harus kita hafalkan dalam 1 hari, kalau 5 atau 10 hari sih
mau bu” jawab Yulia.
Yang lain mengagguk menyetujui.
“yasudah kalau gitu menghafalnya
minggu depan, menghafal 10 kata ya” kata bu Silvi.
“hore...” semuanya berteriak
kegirangan, terkecuali Shakira karena Shakira sangat menyukai bahasa inggris.
“yah... ibu padahal aku sudah hafal semuanya” kata Shakira sedih.
“39???”
“ya...”
“oke... karena untuk hari ini
ada yang berani maju ke depan jadi, semuanya dimulai dari hari ini. Jadi untuk
hari ini nilainya tinggi tapi harus fasih dan lancar, kalau minggu depan
walaupun bagus dan fasih nilainya bagus tapi tak sebagus hari ini” kata bu
Silvi lagi.
“yah ibu.....” semuanya jadi merengut.
“gara gara kamu sih, habis deh buat
minggu depan jadi rendah nilainya” kata Nurul sambil menyenggol Shakira.
“idih, napa aku yang disalahin,
masing untung kale ada nilai, kan aku Cuma hafal semuanya kenapa kalian
marah???” jawab Shakira membela diri lalu akhirnya bertanya.
“huh dasar!!! ” kata Nurul. Shakira pun menjauh takut menjadi
pertengkaran.
“baik, silahkan Shakira maju ke depan untuk menghafal” kata bu
Silvi.
Shakira maju ke depan lalu berdiri
di samping meja guru lalu menghafalkan kosakata itu. Shakira maju tak ada
salah, selalu lancar dan fasih mengucapkannya.
“sudah bu.” ucap Shakira mengakhiri hafalannya.
“oke... sini dulu shakira” kata bu Silvi.
“ada apa bu???” tanya Shakira.
“hafalanmu bagus sekali, selalu
fasih dan lancar. Siapa yang mengajarimu???” tanya bu Silvi dengan berbisik,
jadi tak ketahuan siapa – siapa
“saya tak ada yang mengajari, saya
belajar sendiri, saya menyukai bahasa inggris ini karena saya selalu
menggunakan bahasa inggris kalau berbicara dengan teman saya di Facebook dan
Twitter. Kalau saya tak mengerti saya bertanya kepada ibu saya, lalu artinya
itu saya ingat di otak saya dan saya sudah bisa berbahasa inggris” jawab
Shakira menjelaskan.
“lalu kenapa kamu dalam sehari bisa menghafalinya???” tanya bu Silvi
lagi.
“saya selalu menghafalinya sebelum
dipelajari di sekolah, supaya k edepannya saya bisa berbahasa inggris dan bisa
mengetahui artinya, jadi sebagian saya sudah hafal saya hafal tadi Cuma 26
kata, 13 kata laginya saya hafalkan disekolah.” jawab Shakira menjelaskan lagi.
“oh pantas, tapi ibu bangga padamu
pertahankan prestasimu ya, ibu beri kamu nilai 100” ucap bu Silvi.
“waw... makasih ya bu” ucap Shakira. bu Silvi hanya mengangguk.
Bu Silvi tahu kenapa semua murid dikelas 6 kakak itu
tidak bisa berbahasa inggris, kecuali Shakira. Bisa sih bisa tapi cara
menyebutkannya dan mengingatkan hurufnya itu yang susah, coba saja huruf dan
cara membacanya saja berbeda tidak sama seperti bahasa indonesia.
Ketika istirahat tiba, semua murid
di kelasnya Shakira jadi membenci Shakira, terkecuali 3 sahabatnya, mereka
tetap setia kepada Shakira di manapun dan kapanpun juga. Sesuai janji mereka
berempat sebagai sahabat harus setia
kepada sahabatnya di manapun dan kapanpun itulah janji mereka berempat
dalam persahabatan ini.
Label: Story |