Tooltips Background1 Tooltips Background 2 Tooltips Background 3
My Fantasy World 2

Home Profile Tutobies Banner Facebook Twitter FOLLOW

Layla vs Layli
Selasa, 23 April 2013 - Permalink - 0 Comments
Layla dan Layli itulah nama mereka. Anak kembar ini tidak pernah akur  - akurnya, selalu saja berkelahi. di depan orang tua mereka, mereka sangat akur. Tapi ketika orang tuanya tidak ada mereka itu sangat berkelahi sampai – sampai disekolah mereka. Mereka berdua itu sudah terkenal dengan pertengkaran antara saudara sendiri. Jarang – jarang juga mau akur, palingan waktu lebaran bermaafan trus berkelahi lagi.
Ina dan Ika yaitu sepasang kembar juga yang menjadi sahabatnya Layla dan Layli. Tetapi mereka berdua sangat akur. jauh drastis dengan Layla dan Layli.

di Halaman Sekolah...
Suatu hari disekolah Smart Children terjadi keributan sesuatu. Beberapa orang orang berbentuk lingkarang karena menggerumbungi sesuatu, ternyata nya ada keributan sesuatu. Ternyata itu Layla dan Layli
“eh yah. Kamu kan yang mengambil buku cerita KKPK-ku yang ada di bawah mejaku” ucap Layli marah.
“eh mana aku tau” balas Layla dengan cuek.
“itu punya Lulu tau” ucap Layli lagi.
“memang kenapa? kenapa aku yang disalahin!!!” laylapun mulai marah.
“ karena kemarin itu pas aku izin keluar buku itu aku taruh di atas. Meja pas aku kembali ke kelas udah enggak ada. Kamu kan yang ngambil” ucap Layli sambil menjewer telinga Layla.
“eh ya nenek sihir, Jagan asal tuduh aja, aku aja enggak tau memang aku ada ambil terus aku balikin lagi dan aku simpan dibawah mejamu” sambung Layla sambil menjambak rambutnya Layli.
“kalau ada kamu taruh lagi, pasti ditempat itu ada. Tapi ini enggak ada” ucap Layli sambil menampar wajahnya Layla.
“ye.... itu urusanmu. Palingan setelah aku ada yang ngambil lagi” balas Layla cuek.
“tapi siapa???” tanya Layli dengan nada tinggi.
“eh yah, asal kamu tau tempat duduk kita jauh dan aku enggak tau kenapa tanya sama aku. Tanya aja sama teman sebangkumu” ucap Layla marah sambil mencekek lehernya Layli.
“eh kenapa kamu nyekek aku”  tanya Layli marah.
“kamu juga duluan aku lagi baca komik malah diganggu” balas Layla.
“eh pokoknya aku enggak tau, ganti buku itu dan cari sampai dapat” bentak Layli.
“kenapa jadi aku yang disalahin, aku enggak tau, itu urusanmu kamu yang terakhir membaca” balas Layla.
“eh memangnya ada apa kamu jadi ngambil lagi?” tanya Layli dengan nada tinggi.
“karena... gue mau tau siapa pengarangnya, ngerti enggak loe” akhirnya emosi Laylapun meledak.
“eh yah enggak usah pakai Loe Gue’an. “ Laylipun mencakar Layla.
‘hei ada apa ini, kalian bersaudara tidak boleh berkelai ” ucap Ina memisah mereka berdua.
“iya nih, memangnya ada apa sih?” sambung Ika.
“nih dia ngambil buku KKPK yang aku pinjam dari Lulu” jawab Layli.
“enggak itu semua bohong, demi tuhan aku enggak ngambil, dan aku enggak tau apa – apa. dia aja asal tuduh” sambung Layla.
“lalu kenapa bukunya enggak ada?” tanya Layli dengan nada tinggi.
“ya aku enggak tau, kenapa jadi tanyanya sama aku, tanya sama yang lain, atau cari di tas mereka masing – masing” balas Layla.
Kemudian Laylipun pergi dan menuju kantin sekolah.
“eh Layli napa sih?” tanya Ina bingung.
“enggak tau tuh, tadi aku lagi baca komik ditaman, tiba tiba dia datang lalu memarahiku.” jawab Layla.
“udah kalau gitu kita ke kelas aja yuk” ajak Ika.
Kemudian Layla, Ika, dan Ina masuk kekelas mereka yaitu kelas 6A.
Lalu datanglah Layli. Layla dan Layli saling membuang muka. lalu Layla memberanikan diri bertanya kepada Layli.
“eh. udah ketemu belum bukunya?. makanya jangan asal tuduh lihat dulu keadaan siapa tau aja bukan aku” ucap Layla sambil menghampiri Layli.
“udah... memang napa???” balas Layli sambil membenarkan tas-nya.
“enggak apa – apa Cuma nanya, makanya jangan asal tuduh jadi orang” balas Layla .
“aku udah gede, enggak usah dinasehati, memangnya aku ini bayi apa” ucap Layli.
“iya kamu itu bayi. Dulu!!!! hahahahaha” kemudian Laylapun tertawa. Seisi kelas jadi ikut tertawa.
“eh gara – gara kamu, aku malu tau, jadinya ditertawakan orang” ucap Layli sambil mendekati Layla yang sudah jauh.
“Eh jangan bikin pertengkaran lagi, sebenarnya aku enggak mau kita ini ada pertengkaran. nambah dosa, dicatat di buku peristiwa, dapat point negatif dan dimarahi orangtua” ucap Layla.
“iya aku juga.....!!!! aku enggak mau, tapi kamu aja yang bikin keributan jadinya aku emosi” balas Layli.
“kalau gitu bermaafan aja sana” usul Ika.
“hah!!!. “ teriak Layla dan Layli bersamaan.
“yaiyalah. kalian itu bersaudara, kembar lagi. seharusnya saling akur seperti kami” sambung Ina.
“ya itu betul. dari pada nambah dosa hayo...” sambung Mamad.
”ya itu betul. kalau kalian akur itu lebih baik. dan kalian tak perlu berbohong dengan orang tua kalian” sambung Rafli.
“hmm..... Layla. aku minta maaf ya aku ngaku aku salah” ucap Layla dengan ragu.
“bukan – bukan aku yang salah. aku seharusnya aku jangan asal tuduh. aku sampai melukai saudaraku sendiri. dan aku juga minta maaf” sambung Layli.
Kemudian Merekapun saling bermaafan dan berpelukan. akhirnya mereka jadi nangis .
“nah gitu donk... jadinya kan akur” ucap kak Lila yang tiba – tiba datang.
Kak Lila adalah kakaknya Layla dan Layli.
“lho!!! kaka!!!. kok tiba – tiba datang?” tanya Layla dan Layli serempak.
“oh tadi kakak dikasih tau salah satu teman kalian. kalau kalian itu ternyata pura – pura akur dengan kakak, Ayah, dan Ibu. dan kata teman kalian, kalian tadi bertengkar sampai cakar – cakaran apakah benar?” tanya Kakak Lila tegas.
“benar kak...” jawab Layla dan Layli pelan sambil menunduk.
“hahaha kayak singa dan macan berkelahi aja, jadi sampai cakar – cakaran” sambung Dani.
Semua kelaspun jadinya Tertawa.

SEPULANG SEKOLAH...
Hari ini sangat berbeda, karena Layla dan Layli pulang bareng. biasanya Layla pulang dengan Ika sementara Layli pulang dengan Ina. dan ketika tiba di depan pagar rumah mereka masuk bareng jadi kayak akur gitu.
Setiba dirumah, mereka berdua mengucapkan salam.
“asalamu’aialkum...Ibu... kami pulang...” ucap Layla dan Layli dari depan pintu.
“waalaikumsalam. eh anak ibu udah datang” balas Ibu sambil membukakan pintu.
Waktu di dalam rumah tiba – tiba saja wajah Ibu berubah.
“Layla... Layli... kata kak Lila kalian tadi berkelahi apakah benar?” tanya Ibu tegas.
“be...benar bu” jawab Layla dan Layli pelan.
“dan apakah benar. kalian pura – pura akur dengan Ibu dan Ayah?” tanya Ibu lagi.
“be...be..benar bu...” jawab Layla dan Layli ketakutan.
“oke... ibu maafkan dan.... kalian ibu beri hadiah 20 buah buku KKPK” tiba – tiba wajah Ibu berubah lagi. sambil memperlihatkan expresi bahagia.
“what!!!... makasih bu” ucap Layla.
“iya bu makasih” sambung Layli.
Layla dan Layli memeluk Ibu dengan sangat erat.
“Layla. Layli. tolong buka pintu kamar Ibu” pinta Ibu.
Laylapun membukanya, diikuti dengan Layli di belakangnya. lalu mereka sangat terkejut.
“hah!!!. apakah ini benar bu!!! 20 buah buku KKPK untuk kami?” tanya Layla bersemangat.
“iya...” jawab Ibu lambat.
Pada saat dibuka tadi berjatuhan beberapa buku KKPK.
Layla dan Laylipun sangat senang.  mereka mencoba mengambil salah satu cerita dan membacanya.
“eits... tunggu ada syaratya” ucap Ibu.
“apa bu?” tanya Layla dan Layli heran.
“kalian harus akur selamanya, kalau ketahuan Ibu kalian berkelahi Ibu akan menghukum kalian, karena Ibu selalu mengawasi kalian lewat kak Lila dan teman – teman kalian mengerti” ucap Ibu menjelaskan.
“Okay my Mother” jawab Layla dan Layli serempak.
“aku mau baca Negeri tanpa cermin ” teriak Layla sambil mengambil buku itu.
“aku mau baca Princess Sayaka” balas Layli sambil mengambil buku itu.
Mereka membaca berdua di ruang tamu.
Sejak saat itu Layla dan Layli tidak lagi saling berkelahi dan mereka sekarang menjadi akur.

Label: