![]() ![]() Selasa, 23 April 2013 - Permalink - 0 Comments ![]()
Layla dan Layli
itulah nama mereka. Anak kembar ini tidak pernah akur - akurnya, selalu saja berkelahi. di depan
orang tua mereka, mereka sangat akur. Tapi ketika orang tuanya tidak ada mereka
itu sangat berkelahi sampai – sampai disekolah mereka. Mereka berdua itu sudah
terkenal dengan pertengkaran antara saudara sendiri. Jarang – jarang juga mau
akur, palingan waktu lebaran bermaafan trus berkelahi lagi.
di
Halaman Sekolah...
Suatu hari
disekolah Smart Children terjadi keributan sesuatu. Beberapa orang orang
berbentuk lingkarang karena menggerumbungi sesuatu, ternyata nya ada keributan
sesuatu. Ternyata itu Layla dan Layli
“eh yah. Kamu
kan yang mengambil buku cerita KKPK-ku yang ada di bawah mejaku” ucap Layli
marah.
“eh mana aku
tau” balas Layla dengan cuek.
“itu punya Lulu
tau” ucap Layli lagi.
“memang kenapa?
kenapa aku yang disalahin!!!” laylapun mulai marah.
“ karena kemarin
itu pas aku izin keluar buku itu aku taruh di atas. Meja pas aku kembali ke
kelas udah enggak ada. Kamu kan yang ngambil” ucap Layli sambil menjewer
telinga Layla.
“eh ya nenek
sihir, Jagan asal tuduh aja, aku aja enggak tau memang aku ada ambil terus aku
balikin lagi dan aku simpan dibawah mejamu” sambung Layla sambil menjambak
rambutnya Layli.
“kalau ada kamu
taruh lagi, pasti ditempat itu ada. Tapi ini enggak ada” ucap Layli sambil
menampar wajahnya Layla.
“ye.... itu
urusanmu. Palingan setelah aku ada yang ngambil lagi” balas Layla cuek.
“tapi siapa???”
tanya Layli dengan nada tinggi.
“eh yah, asal
kamu tau tempat duduk kita jauh dan aku enggak tau kenapa tanya sama aku. Tanya
aja sama teman sebangkumu” ucap Layla marah sambil mencekek lehernya Layli.
“eh kenapa kamu
nyekek aku” tanya Layli marah.
“kamu juga
duluan aku lagi baca komik malah diganggu” balas Layla.
“eh pokoknya aku
enggak tau, ganti buku itu dan cari sampai dapat” bentak Layli.
“kenapa jadi aku
yang disalahin, aku enggak tau, itu urusanmu kamu yang terakhir membaca” balas
Layla.
“eh memangnya
ada apa kamu jadi ngambil lagi?” tanya Layli dengan nada tinggi.
“karena... gue
mau tau siapa pengarangnya, ngerti enggak loe” akhirnya emosi Laylapun meledak.
“eh yah enggak
usah pakai Loe Gue’an. “ Laylipun mencakar Layla.
‘hei ada apa
ini, kalian bersaudara tidak boleh berkelai ” ucap Ina memisah mereka berdua.
“iya nih,
memangnya ada apa sih?” sambung Ika.
“nih dia ngambil
buku KKPK yang aku pinjam dari Lulu” jawab Layli.
“enggak itu
semua bohong, demi tuhan aku enggak ngambil, dan aku enggak tau apa – apa. dia
aja asal tuduh” sambung Layla.
“lalu kenapa
bukunya enggak ada?” tanya Layli dengan nada tinggi.
“ya aku enggak
tau, kenapa jadi tanyanya sama aku, tanya sama yang lain, atau cari di tas
mereka masing – masing” balas Layla.
Kemudian
Laylipun pergi dan menuju kantin sekolah.
“eh Layli napa
sih?” tanya Ina bingung.
“enggak tau tuh,
tadi aku lagi baca komik ditaman, tiba tiba dia datang lalu memarahiku.” jawab
Layla.
“udah kalau gitu
kita ke kelas aja yuk” ajak Ika.
Kemudian Layla,
Ika, dan Ina masuk kekelas mereka yaitu kelas 6A.
Lalu datanglah
Layli. Layla dan Layli saling membuang muka. lalu Layla memberanikan diri
bertanya kepada Layli.
“eh. udah ketemu
belum bukunya?. makanya jangan asal tuduh lihat dulu keadaan siapa tau aja
bukan aku” ucap Layla sambil menghampiri Layli.
“udah... memang
napa???” balas Layli sambil membenarkan tas-nya.
“enggak apa –
apa Cuma nanya, makanya jangan asal tuduh jadi orang” balas Layla .
“aku udah gede,
enggak usah dinasehati, memangnya aku ini bayi apa” ucap Layli.
“iya kamu itu
bayi. Dulu!!!! hahahahaha” kemudian Laylapun tertawa. Seisi kelas jadi ikut
tertawa.
“eh gara – gara
kamu, aku malu tau, jadinya ditertawakan orang” ucap Layli sambil mendekati
Layla yang sudah jauh.
“Eh jangan bikin
pertengkaran lagi, sebenarnya aku enggak mau kita ini ada pertengkaran. nambah
dosa, dicatat di buku peristiwa, dapat point negatif dan dimarahi orangtua”
ucap Layla.
“iya aku
juga.....!!!! aku enggak mau, tapi kamu aja yang bikin keributan jadinya aku
emosi” balas Layli.
“kalau gitu
bermaafan aja sana” usul Ika.
“hah!!!. “
teriak Layla dan Layli bersamaan.
“yaiyalah.
kalian itu bersaudara, kembar lagi. seharusnya saling akur seperti kami”
sambung Ina.
“ya itu betul.
dari pada nambah dosa hayo...” sambung Mamad.
”ya itu betul.
kalau kalian akur itu lebih baik. dan kalian tak perlu berbohong dengan orang tua
kalian” sambung Rafli.
“hmm..... Layla.
aku minta maaf ya aku ngaku aku salah” ucap Layla dengan ragu.
“bukan – bukan
aku yang salah. aku seharusnya aku jangan asal tuduh. aku sampai melukai
saudaraku sendiri. dan aku juga minta maaf” sambung Layli.
Kemudian
Merekapun saling bermaafan dan berpelukan. akhirnya mereka jadi nangis .
“nah gitu
donk... jadinya kan akur” ucap kak Lila yang tiba – tiba datang.
Kak Lila adalah
kakaknya Layla dan Layli.
“lho!!! kaka!!!.
kok tiba – tiba datang?” tanya Layla dan Layli serempak.
“oh tadi kakak
dikasih tau salah satu teman kalian. kalau kalian itu ternyata pura – pura akur
dengan kakak, Ayah, dan Ibu. dan kata teman kalian, kalian tadi bertengkar
sampai cakar – cakaran apakah benar?” tanya Kakak Lila tegas.
“benar kak...”
jawab Layla dan Layli pelan sambil menunduk.
“hahaha kayak
singa dan macan berkelahi aja, jadi sampai cakar – cakaran” sambung Dani.
Semua kelaspun
jadinya Tertawa.
SEPULANG
SEKOLAH...
Hari ini sangat
berbeda, karena Layla dan Layli pulang bareng. biasanya Layla pulang dengan Ika
sementara Layli pulang dengan Ina. dan ketika tiba di depan pagar rumah mereka
masuk bareng jadi kayak akur gitu.
Setiba dirumah,
mereka berdua mengucapkan salam.
“asalamu’aialkum...Ibu...
kami pulang...” ucap Layla dan Layli dari depan pintu.
“waalaikumsalam.
eh anak ibu udah datang” balas Ibu sambil membukakan pintu.
Waktu di dalam
rumah tiba – tiba saja wajah Ibu berubah.
“Layla...
Layli... kata kak Lila kalian tadi berkelahi apakah benar?” tanya Ibu tegas.
“be...benar bu”
jawab Layla dan Layli pelan.
“dan apakah
benar. kalian pura – pura akur dengan Ibu dan Ayah?” tanya Ibu lagi.
“be...be..benar
bu...” jawab Layla dan Layli ketakutan.
“oke... ibu
maafkan dan.... kalian ibu beri hadiah 20 buah buku KKPK” tiba – tiba wajah Ibu
berubah lagi. sambil memperlihatkan expresi bahagia.
“what!!!...
makasih bu” ucap Layla.
“iya bu makasih”
sambung Layli.
Layla dan Layli
memeluk Ibu dengan sangat erat.
“Layla. Layli.
tolong buka pintu kamar Ibu” pinta Ibu.
Laylapun
membukanya, diikuti dengan Layli di belakangnya. lalu mereka sangat terkejut.
“hah!!!. apakah
ini benar bu!!! 20 buah buku KKPK untuk kami?” tanya Layla bersemangat.
“iya...” jawab
Ibu lambat.
Pada saat dibuka
tadi berjatuhan beberapa buku KKPK.
Layla dan
Laylipun sangat senang. mereka mencoba
mengambil salah satu cerita dan membacanya.
“eits... tunggu
ada syaratya” ucap Ibu.
“apa bu?” tanya
Layla dan Layli heran.
“kalian harus
akur selamanya, kalau ketahuan Ibu kalian berkelahi Ibu akan menghukum kalian,
karena Ibu selalu mengawasi kalian lewat kak Lila dan teman – teman kalian
mengerti” ucap Ibu menjelaskan.
“Okay my Mother”
jawab Layla dan Layli serempak.
“aku mau baca
Negeri tanpa cermin ” teriak Layla sambil mengambil buku itu.
“aku mau baca Princess
Sayaka” balas Layli sambil mengambil buku itu.
Mereka membaca
berdua di ruang tamu.
Sejak saat itu Layla dan Layli tidak lagi saling berkelahi dan mereka
sekarang menjadi akur.Label: Story |