![]() ![]() Selasa, 23 April 2013 - Permalink - 0 Comments ![]()
Saya akan
memberitahukan tentang berbagai hewan hewan yang ada di muka bumi, salah
satunya di Indonesia, yang sudah terancam punah, sehingga kita harus bisa melestarikannya dengan sebaik mungkin, agar tidak terjadi
kepunahan, agar Bumi kita tercinta dipenuhi oleh beranekaragaman hayati,
(beranekaragaman hewan hewan yang indah), berikut adalah beberapa hewan yang terancam punah di Indonesia.
Hewan ini banyak dijumpai di hutan
hujan tropis dan dataran rendah terutama di derah Kalimantan.
Masih termasuk ke dalam jenis kera, namun orang utan memliki rambut di tubuh
yang begitu panjang jika di banding dengan kera pada umumnya. Makanan utama
hewan ini adalah buah-buahan. Sudah lama orang utan dimasukan kedalam kelompok
hewan langka karena populasinya yang semakin sedikit akibat dari perburuan liar
dan penebangan hutan ilegal.
2.
Babirusa (babyrousa babyrussa)
Ciri hewan langka yang satu ini adalah gigi taringnya
yang mencuat keatas dan berfungsi sebagai tameng yang melindungi matanya dari
tusukan duri atau ranting pohon ketika sedang mencari makanan yang biasanya
berupa buah-buahan, jamur, tumbuhan dan daun-daunan. Habitat Babirusa banyak
terdapat di daerah Sulawesi, kepulauan Maluku
dan sekitarnya.
3.
Burung Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi)
Diperkirakan populasi hewan yang gagah ini hanya tinggal
250 ekor. Habitatnya tersebar di berbagai hutan di Pulau Jawa, seperti hutan di
gunung Slamet, gunung Kawi, gunung Anjasmoro, taman nasional Alas Purwo, taman
nasional muara betiri dan taman nasional gede pangrango.
4.
Anoa (Bubalus Depressicornis)
Anoa adalah hewan asli Sulawesi.
Ciri-ciri fisik hewan langka satu ini hampir mirip dengan kambing, namun Anoa
memiliki tubuh lebih besar, disamping memiliki tanduk runcing yang bisa
mencapai panjang 30 cm di atas kepalanya. Anoa juga termasuk mamalia yang
memilki kuku genap.
5.
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)
Harimau ini hanya ada di pulau Sumatera, terutama di
daerah Jambi. Perburuan liar dan penebangan hutan secara membabi buta di duga
sebagai faktor utama merosotnya populasi hewan ini. Saat ini diperkiraan
jumlah seluruh harimau Sumatera yang masih hidup tidak lebih dari 500
ekor.
6.
Ikan Belida (Notopetrus Chitala)
Habitat asli ikan ini ada di perairan wilayah Jawa dan
Kalimantan. Semakin hari populasi ikan Belida semakin menurun, Ciri-ciri fisik
ikan ini, bentuk tubuhnya seperti pisau, panjangnya bisa mencapai 87,5
cm, dan berat tubuh mencapai 1 kg. Lumayan besar untuk ukuran ikan air tawar.
Makanan ikan ini adalah ikan-ikan kecil dan udang.
7.
Singapuar (Tarsius Bancanus)
Habitat asli hewan langka ini ada di Kepualau Riau,
Sumatera bagian selatan dan tenggara, juga di kepulauan Kalimantan.
Dengan panjang tubuh hanya 12-15 cm dan berat antara 80 – 140 gram, Singapuar
di juluki sebagai primata terkecil di dunia. Aktifitas hewan ini pada malam
hari. Sepasang bola matanya yang besar, melebihi dari volume otaknya, hanya
bisa di pakai pada malam hari saja.
8.
Musang Congkok (Prionodon Linsang)
Hewan yang juga tergolong langka ini hanya dapat di
temukan di wilayah pegunungan Aceh dan sumatera Barat. Tubuhnya
tergolong kecil, dengan panjang sekitar 70 cm dan berat mencapai 5
kg. Tapi hewan ini sangat gesit dalam memanjat pohon ketika mencari makanan
kegemarannya, yakni berbagai jenis serangga dan mamalia kecil.
9.
Badak Bercula Satu (Rhinoceras Sundaicus)
Hewan ini sudah sangat langka, hanya di temukan di hutan
Ujung Kulon dalam jumlah yang diperkirakan tidak lebih dari 50 ekor.
Hewan ini termasuk herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan. Badak bercula
satu merupakan hewan langka yang sudah menjadi ciri khas Indonesia.
10. Badak Bercula Dua
(Dicerorhinus Sumatrensis)
Hampir sama dengan badak bercula satu, hanya saja badak
ini mempunyai cula berjumlah dua. Hewan langka ini hanya di temukan di wilayah
Sumatera.
11. Macan tutul jawa (Panthera
pardus melas) atau macan kumbang
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya,
macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra
penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu
seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap
berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan
Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan
gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Mcan tutul merupakan satu-satunya kucing
besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif
tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan
ini.
12. Beo Nias (Gracula religiosa robusta)
Burung Beo Nias terkenal dengan
kepandaiannya dalam berbicara dan menirukan berbagai suara. Burung Beo Nias
secara endemic hidup di hutan-hutan basah dengan membuat lubang pada batang
pohon-pohon yang tinggi. Selain suaranya, Burung Beo Nias juga menarik karena
memiliki bentuk tubuh yang kekar, bulu yang mengkilap, dan sepasang cuping
telinga yang menyatu dan menggelambir ke arah leher. Burung Beo Nias dulunya
terdapat di daerah Teluk Dalam, Gomo, Lahusa, Alasa, dan sampai Gunung Sitoli.
13. Beruang Madu (Helarctos malayanus)
Beruang Madu merupakan jenis beruang
dengan ukuran terkecil di dunia dengan panjang mencapai 1,40 meter. Satwa
langka ini merupakan salah satu satwa langka yang dilindungi. Memiliki tubuh berwarna hitam legam dengan
sedikit bulu-bulu putih kekuningan berbentuk “V” dibagian dadanya. Mulutnya
berwarna lebih cerah dari warna badannya. Beruang madu memiliki kuku yang
panjang untuk memanjat pohon.
14. Burung Cenderawasih Mati-Kawat (Seleucidis melanoleuca)
Keindahan Burung Cenderawasih sudah
terkenal ke seluruh penjuru dunia sehingga burung ini disebut sebagai Bird of
Paradise. Spesies yang juga dinamakan Twelve-wired Bird of Paradise ini
memiliki paruh yang panjang dan ekor yang pendek. Burung pengkicau ini memiliki
cirri khas bulu kecil seperti kawat yang melengkung ke atas, namun kawat ini hanya
ditemui pada spesies jantan. Bulu kawat ini tidak bisa dilihat dari jarah jauh
dan kadang hanya bisa dikenali dari suara kepakan sayap saat terbang. Burung
Cenderawasih Mati-kawat ini bisa ditemukan di Pulau Salawati (Papua Barat)
sampai Sungai Membramo dan Teluk Milne (Papua Nugini).
15. Elang Bondol (Haliastur indus)
Elang Bondol sempat dijadikan logo
Busway Transjakarta. Elang Bondol gampang dikenali dengan bagian kepala yang
berwarna putih dan badan yang berwarna cokelat pirang. Karena berkepala putih,
Elang Bondol seolah-olah bulu pada kepalanya terkelupas sehingga disebut Elang
Bondol. Saat ini Elang Bondol hanya bisa didapatkan di Kepulauan Seribu,
padahal dulu Elang Bondol banyak hidup di pesisir Jakarta Utara.
16. Elang Jawa (Nizaetus bartelsi)
Elang Jawa yang mempunyai nama latin
Nizaetus bartelsi merupakan satwa endemik Pulau Jawa. Elang Jawa ini merupakan
satwa yang paling mirip dengan lambang Negara Republik Indonesia,
Burung Garuda. Mirisnya, jumlah Elang Jawa semakin menurun karena perburuan
ilegal. Elang Jawa memiliki ukuran tubuh yang cukup besar mencapai 70 cm dengan
jambul yang mencapai panjang 12 cm. Selain jambul panjangnya, Elang Jawa juga memiliki
tengkuk yang berwarna coklat kekuningan, kalau terkena sinar matahari akan
terlihat keemasan. Warna tubuhnya didominasi warna coklat dengan garis-garis
hitam yang terlihat jelas saat terbang.
17. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Gajah Sumatera merupakan mamalia
terbesar di Indonesia,
sayangnya jumlah populasi ini berkurang drastis. karena perburuan gadingnya. Berdasarkan
survei terakhir, saat ini jumlah Gajah Sumatera diperkirakan hanya sekitar 300
ekor. Kita hanya bisa berharap pada konservasi gajah di Taman Nasional Way
Kambas sehingga Gajah Sumatera tetap lestari.
18. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Kemasyhuran Jalak Bali sudah terkenal
ke seluruh penjuru dunia. Tidak hanya memiliki suara yang bagus, Jalak Bali
juga mempunyai bentuk tubuh yang indah. Jalak Bali memiliki bulu berwarna putih
hampir di seluruh tubuhnya kecuali pada bagian ujung ekor dan ujung sayapnya yang
berwarna hitam. Uniknya, pada bagian pipi tidak ditumbuhi bulu dan berwarna
biru. Sedangkan kaki spesies Leucopsar rothschildi ini berwarna keabu-abuan.
Karena keunikannya, Jalak Bali dijadikan maskot Provinsi Bali. Karena
penampilannya yang indah, Jalak Bali menjadi burung favorit bagi para kolektor
dan pecinta burung. Permintaan ini yang menyebabkan populasi Jalak Bali semakin
berkurang, selain juga karena hilangnya habitat aslinya.
19. Ikan Raja Laut (Coelacanth)
Coelacanth
merupakan ikan purba yang memiliki 120 spesies berdasarkan hasil
identifikasi fosil. Coelacanth dinyatakan punah akhir Zaman Cretaceous
(sekitar 65 juta tahun silam). ditemukan
Coleacanth hidup, Spesies “Latimeria Chalumnae”
tersangkut jaring hiu di Chalumna, Afrika Selatan. Diketahui ikan ini
memiliki populasi di kepulauan Komoro. Pada tahun 1998, 60 tahun setelah
ditemukannya fosil hidup coelacanth Komoro, seekor coelacanth spesies
baru“Latimeria menadoensis” tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.
20. Ikan Matahari /(Mola
mola/Mola ramsayi)
Mola-mola adalah ikan langka tropis dan
subtropis yang menjadi perburuan bagi Diver/Penyelam dan fotografer Under
Water diseluruh dunia. Ikan Mola-mola dewasa dapat mencapai panjang
1 meter dengan berat 1-2 ton. Uniknya, ikan Mola-mola hampir tidak
memiliki sirip ekor, namun memiliki clavus, yang merupakan sambungan
sirip pungung dan sirip perut. Beruntungnya Indonesia
menjadi salah satu tempat persinggahan, Mola-mola dapat dijumpai sepanjang
bulan Juli-September di Lembongan, Bali.
21. Hiu Sentani (Pritis
macrodon)
Hiu Sentani adalah nama populer dari jenis Hiu gergaji endemik
dari danau Sentani, Papua. Saat ini Hiu Sentani sudah mulai jarang ditemukan.
IUCN memasukkan Hiu Sentani dalam red list hewan terancam punah.
Populasi Hiu Sentani Semakin menurun akibat menipisnya habitat mereka dan
perburuan ilegal.
22. Arwana Asia/Peyang (Scleropages
formosus)
Arwana Asia adalah salah
satu jenis ikan air tawar Asia Tenggara yang biasa disebut Siluk Merah. Arwana
Asia terdaftar dalam daftar spesies langka berstatus “terancam punah” oleh IUCN
pada Tahun 2004, karena jumlah yang terus menurun akibat perdagangan dan
kerusakan habitat. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana
Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara. Ikan Arwana memiliki 4
Varian berdasarkan perbedaan warna: Hijau: ditemukan di Indonesia, Thailand,
Malaysia, Vietnam dan Myanmar,
Merah: ditemukan di Indonesia,
Emas dengan ekor merah: hanya ditemukan di Indonesia,
dan warna Emas: ditemukan di Malaysia.
23. Ikan Napoleon (Cheilinus
undulatus)
Ikan Napoleon adalah ikan karang
berukuran besar, dengan ukuran bisa mencapai 2 m dengan berat 190 kg. Ikan
Napoleon terutama ditemukan di terumbu karang di kawasan perairan
India-Pasifik. Penelitian yang dilakukan IUCN 2005 di Sulawesi Utara, NTT, Bali
dan Raja Ampat, menunjukan bahwa di habitatnya Napoleon mendapat tekanan
(target penangkapan) sangat tinggi sehingga populasinya menurun dan sangat
jarang ditemukan.
24. Paradise
birdwing (Ornithoptera Paradisea)
Kupu kupu langka
dan indah ini hidup di Irian Jaya. Keindahannya membuatnya diburu oleh
kolektor, 1 ekor kupu kupu ini bisa dihargai 4 juta rupiah. Seperti kebanyakan
kupu-kupu, Paradise birdwing jantan memiliki
warna yang jauh lebih indah dari betinanya yang hanya berwarna coklat. Panjang
kupu kupu ini dari sayap ke sayap adalah 14 – 19 cm.
Label: Lesson |