![]() ![]() Selasa, 23 April 2013 - Permalink - 0 Comments ![]()
Anisa, itulah
namanya. dia memiliki nama lengkap Anisa nur fitri. dia orangnya cantik dan
pintar. dia memiliki sahabat bernama Sari. dialah sahabat setianya Anisa sejak
mereka masih TK.
Suatu hari Sari
datang kerumah Anisa yang megah sekali.
“Anisa.....”
panggil Sari dari depan rumahnya anisa sambil menekan bell listrik.
Anisapun
menyuruh Pelayan pribadinya Bi Aisyah, untuk membukakan gerbang. Lalu keluarlah
Bi Aisyah sambil membukakan pintu rumah.
“eh bi Aisyah,
Anisanya ada?” tanya Sari.
“oh ada – ada,
silahkan masuk” jawab bi Aisyah sambil membukakan gerbang.
Sari hanya
mengangguk, lalu dia berjalan masuk kedalam rumahnya Anisa.
“bi, Anisanya
dimana?” tanya Sari.
“oh dia sedang
tidak enak badan, dia ada dikamar. mari saya antarkan” jawab bi Aisyah sambil
mengantarkan Sari kekamarnya Anisa.
“bi, kok kita
naik tangga?. memangnya kamar Anisa dilantai 2 atau 3?” tanya Sari lagi.
“dilantai 3”
jawab bi Aisyah.
“astaghfirullah”
sahut Sari kaget.
“lho... kok
kaget?” tanya bi Aisyah.
“hmmm... enggak
apa – apa” jawab Sari.
Tak lama
kemudian Saripun tiba didepan kamarnya Anisa.
“ini non. ini
kamarnya Anisa, saya kembali dulu ya” ucap bi Aisyah pergi.
“baik bi”
sahut Sari.
Saripun mengetuk
pintu kamarnya Anisa yang terkunci sambil memanggil Anisa.
“Anisa...”
panggil Sari.
“iya sebentar”
sahut Anisa dari dalam.
Sari membuka
pintu kamarnya Anisa.
“hmmmm....Anisa,
kamu kenapa?” tanya Sari sehabis menutup kembali pintu kamarnya Anisa.
“aku Cuma kurang
enak badan” jawab Anisa sambil duduk diatas kasurnya.
“oh gitu ya, berarti
kita enggak bisa main donk” ucap Sari kecewa.
“enggak kok
enggak. kita bisa main kok, mau main apa?” tanya Anisa.
“hmmm.... aku
udah bawa barbieku sendiri, kamu punya barbie?” Sari balik bertanya.
“ada kok, bentar
ya aku ambil” jawab Anisa sambil mengambil barbienya yang tersimpan didalam lemari
kaca bonekanya.
“waw... aku baru
lihat nih, lemari kaca bonekamu, baru beli ya?” tanya Sari heran.
“hehehe....5
hari yang lalu aku beli. karena bonekaku udah kebanyakan” jawab Anisa.
“oh yasudah, eh
kamu ada enggak rumah barbienya dan koleksi baju – bajunya?” tanya Sari.
“ada donk.....
ini dia” jawab Anisa sambil menarik sebuah rumah – rumahan berbentuk toko.
“Sa, aku boleh
enggak minjam 3 buah baju koleksi barbiemu?” pinta Sari.
“boleh aja, mau
yang mana?” tanya Anisa.
“1 baju gaun
putri. 1 baju tidur. dan 1 baju jalan - jalan” jawab Sari.
“oke...
Accecorisnya, yang mana?” tanya Anisa.
“tas gandeng
yang Hitam ini, kaca mata yang Jingga ini, dan Sepatu hak tinggi yang Merah
ini.” jawab Sari sambil mengambil Accecoris itu.
“oke...”
Tak beberapa
lama kemudian, di dinding rumah – rumahan barbie itu ada lobang yang berputar
putar, seperti spirai.
“lho... ini
lobang apa?” tanya Anisa kaget.
“hhhmmm aneh
banget ya, koq berputar sih?” balas Sari.
Saripun menyentuhkan
tangannya lubang itu, lalu badannya terasa tersedot.
“Anisa!!! tolong
aku tanganku tersedot” teriak Sari panik.
Anisapun menarik
tangannya Sari yang tersedot, tiba – tiba mereka berdua masuk kedalam lobang
itu. dan mereka tiba ditempat aneh.
“Anisa kita dimana?”
tanya Sari takut.
“entahlah. aku
belum pernah seperti ini” jawab Anisa.
Sari dan Anisa
memandang pakaian mereka.
“lho Anisa!!!,
kok kita memakai pakaian Barbie kita tadi?” tanya Sari panik.
“trus kok rambut
kita pirang & panjang kayak Barbie kita tadi?” sambung Anisa panik.
“yap dan kenapa
mata kita warna biru seperti barbie kita tadi?” sambung Sari panik.
“jangan
jangan.....”
“kita ada
didunia Barbie!!!!” teriak mereka berdua panik.
“aduh....
bagaimana ini. kita terjebak disini dan tidak bisa pulang” ucap Anisa panik.
Lalu, datang
seorang perempuan dengan pakaian yang sangat mewah dan dandanan yang cantik.
“eh Ri, kok
perempuan itu kayak Barbieku yang satunya ya?” tanya Anisa heran.
“I don’t know”
jawab Sari sambil mengangkat bahu.
“hai...” sapa
Perempuan itu.
“hai juga” balas
Anisa dan Sari.
“hmmm.... baju
kalian bagus banget. kalian beli dimana?” tanya perempuan itu.
“beli???. kami
aja enggak tau baju ini datang dari mana” jawab Anisa.
“hah!!! masa,
memangnya kalian datang dari mana?” tanya wanita itu lagi.
“eh sebelumnya,
apakah nama kamu Lita?” tanya Anisa.
“kok tau??”
perempuan itu balik bertanya.
“akulah pemilik
permainan barbie ini, kami sedang bermain barbie tiba – tiba kami tersedot dan
kami tiba ditempat ini, padahal sebelumnya aku tak pernah seperti ini” jawab
Anisa.
“berarti apakah
kamu manusia?” tanya perempuan itu, (eh kita ganti Lita aja ya).
“ya...” sahut
Anisa dan Sari serempak.
“tapi bagaimana
kami bisa kembali ketempat kami???” tanya Sari panik.
“hmmm......
akupun bingung. begini saja, permainan barbie kalian yang terakhir apa?” tanya
Lita.
“maksudnya???”
tanya Sari bingung.
“adegan
permainan barbie kalian itu lho, bagaimana ceritanya?” tanya Lita lagi.
“oh, pada saat
itu barbienya si temanku ini membeli beberapa pakaian ditoko baju dan mengajak
sahabatnya yaitu barbieku restoran” jawab Anisa.
“hmmm... gimana
kalau kalian lakukan itu. siapa tau kalian bisa kembali” usul Lita.
“Apa kamu
yakin???” tanya mereka berdua.
“Tidak terlalu
yakin, tapi coba saja dulu, harus berusaha kan?” Jawab Lita.
“oke” sahut
Anisa sambil membunyikan jarinya.
“ hey tapi...
kita enggak bawa uang, dan kami tak tau menuju kemana toko baju dan restoran
yang ada disini” sambung Sari.
“ahh!!!
tenang aja serahkan semuanya padaku”
Jawab Lita
Akhirnya mereka
bertiga berjalan sambil mengikuti Lita.
“hei Sari, kan
kota barbieku kecil kok ini kayak kota beneran ya?” tanya Anisa bingung.
“hmm... yasudah
enggak usah di pikirin deh yang penting kita nanti bisa pulang” sahut Sari.
“nah ini dia
tempatnya” ucap Lita Tiba – Tiba.
“lho!!!. ini
to.” balas Sari mengerti sambil membuat mulutnya berbentuk O.
“yaudah ayo
masuk” ajak Lita.
Anisa dan Sari
hanya mengangguk tidak bersuara. mereka masuk kedalam toko baju itu.
“hei.... aku
lupa uangnya gimana?” tanya Sari panik.
“apakah barbie
yang kalian mainkan membawa uang di dalam tas atau dompet?” Lita balik
bertanya.
“ada...” jawab
Anisa dan Sari serempak.
“oh yasudah
sekarang kalian belanja pakaian, yang dibeli barbie kalian” Sambung Lita.
“tapi barbieku
enggak belanja. barbieku ini berada dirumah seseorang” sambung Anisa tiba –
tiba.
“aduh.... kenapa
enggak bilang dari tadi” ucap Lita
sambil menggaruk kepala.
“hehehe”
Anisapun cekikikan.
“yasudah, Sari
kamu pilih aja dulu pakaiannya. Anisa kasih tau dimana rumahnya, aku ikut” ucap
Lita lagi.
“oke...dia laki
– laki. dia itu hmm.. apa ya namanya. barbie laki - laki” ucap Anisa.
“dia siapanya
barbiemu?” tanya Lita.
“oh dia barbie
sahabatnya barbieku. yaudah yuk menuju rumahnya” ajak Anisa.
Lita dan Anisa
keluar dari toko baju itu. mereka menuju rumah teman barbienya Anisa.
“hei sebelumnya,
gimana ciri – ciri rumahnya?” tanya Lita.
“rumahnya berada
di perumahan Barbie One. rumahnya ada di blok A. warna rumahnya Cream.
bertingkat 2. di....” ucapan Anisa terpotong.
“udah ayuk......
kita kesana” potong Lita sambil menarik tangan Anisa.
“hei jangan
lari. aku boleh nanya?” tanya Anisa sambil masih berjalan.
Lita segera
berhenti berlari, dan mereka hanya berjalan & berbicara samil mencari –
cari.
“boleh. Mat
nanya apa?” Lita balik bertanya.
“disini umurmu
berapa?, soalnya kamu belum aku beri umur” tanya Anisa.
“17, kamu?” lita
balik bertanya.
“umurku
sebenarnya 12 tapi disini umurku berapa? kok aku keliatan udah ABG?” tanya
Anisa panik.
“hmmm.... enggak
tau deh” jawab Lita dengan nada centil.
“dari fostur tubuhku
kayaknya umurku 15 deh” ucap Lita asal ceplos.
“oh ... gitu...
hey ini dia blok A” ucap Anisa kaget melihat tanda bertuliskan A.
“waw.... benar,
yuk kita cari rumahnya”.
Mereka berdua
akhirnya menemukan rumahnya juga.
“hei.... siapa
nama teman barbiemu itu?” tanya Lita sambil berbisik.
“Arin.” jawab
Anisa singkat.
“yaudah tekan
bellnya”.
Lalu keluar laki
– laki. berambut pendek berwarna Pirang keemasan.
“eh kamu disini
ya rupanya kok kamu menghilang sih?” tanya laki – laki itu bertanya.
“menghilang?.
trus kamu siapa?” Anisa bertanya bingung.
“aku Arin masa
kamu lupa” jawab laki – laki itu (eh ganti Arin aja ya).
“eh aku ke toko
baju tadi ya” ucap Lita.
“oke” sahut
Anisa.
“Fifin. ayo
masuk tunggu apa lagi” ajak Arin. (ternyata nama barbienya Anisa itu Fifin ya).
“tadi waktu kita
main. kamu dijemput Rika” ucap Arin.
“Rika? siapa
dia?” tanya Anisa bingung.
“temanmu...”
jawab Arin singkat. (mungkin Sari kali ya).
“oh iyayah. nama barbienya Sari kan Rika” ucap
Anisa dalam hati.
“trus setelah
kamu pergi dengan Rika. kamu balik lagi kesini trus kita mau ke Mall eh kamu
malah hilang. kemana sih kamu?” tanya Arin bingung.
“hmmm.... eh
nanti aja ya. kalau gitu ke mallnya kapan – kapan aja. kita main disini aja
dulu” usul Anisa.
“main apa Fin?”
tanya Arin bingung.
“kamu punya
Tenis meja?” tanya Anisa bingung.
“hm.... punya”
jawab Arin.
“Tiba – Tiba.
kepala Anisa sakit (kan tadi kurang enak badan. mungkin sakitnya kambuh).
“aduh.... aku ngerusakin jalan cerita
barbieku gawat”ucap Anisa dalam hati.
Tiba – Tiba
Anisa pingsan. Arin pung panik.
“tolong!!!”
tolong!!! tolong!!!” teriak Arin panik.
Ternyata dia
ingat keluarganya sedang pergi. jadi dia mengangkat Anisa dan merebahkannya di
kursi Sofa. diapun mencoba membangunkan Anisa.
“Fin...Fin....
bangun” ucap Arin panik.
Kemudian. Arin
mengusapkan minyak angin tetap saja Anisa tidak bangun. kemudian dia mencoba
yang bau (iuh... kayak di TV ya), dia mengambil kaus kaki dia menaruhnya di atas
hidung Anisa (jorok banget). tetap saja Anisa atak bangun. kemudian dia memberi
nafas buatan ke Anisa. lalu Anisapun mulai batuk – batuk (tersedak kali ya).
lalu dia pun mulai bangung (hmmm.... kan sakit kok dikasih nafas buatan ya?.
kayak habis tenggelam aja).
“dimana aku?”
tanya Anisa heran.
“kamu masih
dirumahku” jawab Arin.
“memangnya aku
tadi kenapa?” tanya Anisa heran.
“kamu tadi
pingsan aku kasih nafas buatan aja” jawab Arin.
“hah!!! what!!!.
Anisapun kaget.
“kenapa??,
ditolongin bukannya terima kasih malah kayak ketakutan” ucap Arin kecewa.
“enggak enggak
bukan gitu. tapi bukan muhrim” ucap Anisa.
“maksudnya?”
tanya Arin heran. (karena di dunia barbie tak berlaku)
“enggak apa –
apa” ucap Anisa.
Kemudian
terdengar bell rumahnya Arin. Ting nong. Ting nong. Ting nong. Arin membukakan
pintu rumahnya. ternyata itu Sari alias barbie Rika dan barbie Lita.
“hei... Fifin”
panggil Arin.
Anisa atau
barbie Fifinpun datang.
“apa?....
eh ada Sari ups maksudnya ada Rika dan
Lita. eh Arin kami pergi lagi ya” ucap Anisa.
“kemana? berarti
keMallnya enggak jadi?” tanya Arin kecewa.
“kan dah
kubilang kapan – kapan udah ya bye bye”
ucap Anisa pamit.
Kemudian mereka
menuju restoran yang dimaksud.
“apa nama resrotannya?”
tanya Lita.
“Barbie Restaurant Indonesian Food” jawab Sari.
“ye.....
seharusnya aku yang jawab” ucap Anisa sambil menyenggol bahunya Sari.
“aduh jangan
senggol – senggol donk. n’tar sepatu hakku patah. dan aku enggak terbiasa
memakai sepatu hak tinggi ini” ucap Sari cemberut.
“yaudah masuk,
udah mau malam nih. pasti kalian dicari orang tua kalian. makanya cepat” ucap
Lita mendesak.
Anisa, Sari, dan
Lita masuk kerestoran itu. dan memesan makanan (eh sebelumnya pelayan yang
datang ke meja ya).
“mau pesan apa
mbak?” tanya seorang pelayan.
“saya pesan nasi
goreng dan teh panas” ucap Sari lebih dulu.
“saya pesan sate
dan teh es” sambung Anisa.
“saya...hmmmm......
enggak makan” sambung Lita.
(hahaha
makanannya makanan deso semua ya. eits bukan deso tapi makanan khas indonesia
namanya juga indonesian food).
“baik... tunggu
sekitar 5 menit ya” ucap pelayan itu lagi.
Pelayan itupun
pergi meninggalkan meja yang ditempati Anisa, Sari, dan Lita.
“lho!!! kok kamu
enggak makan?” tanya Sari.
“aku enggak palar. dan aku mau menyamakan
cerita barbie kalian” jawab Lita.
“o..... gitu”
balas Anisa dan Sari serempak.
“eh aku kasih
tau ya. soalnya aku lupa dari awal. umur kalian disini itu tua udah remaja jadi
jangan dibawa ya perilaku anak – anak kalian, kalian gunakan perilaku dewasa
saja. seperti barbie kalian ini” ucap Lita memberitahukan.
“baiklah...”
balas Anisa dan Sari serempak.
Sekitar 5 menit
kemudian... datanglah pelayan tadi membawakan makanan pesanan Anisa dan Sari.
“makasih
mbak...” ucap Anisa sopan.
Pelayan itupun
pergi meninggalkan meja. Anisa dan Sari makan sepuasnya, memang kan mereka
cinta indonesia jadi makanan indonesia sangat suka.
“hmmmm...
Lita... enggak makan?” tanya Sari.
“eggak makasih”
jawab Lita.
“oh yasudah.
kita enggak maksa kok” ucap Sari sambil melanjutkan makannya.
Tak lama
kemudian mereka selsai makan.
“alhamdulillah
akhirnya kenyang juga” ucap Anisa seusai makan.
“iya nih... aku
juga. alhamdulillah yah sesuatu banget” sambung Sari.
“hust..... itu
ala tante syahrini kale. eh setelah ini gimana?” tanya Anisa.
“oh.. ktia bayar
aja dulu tus kita ketempat asalnya kalian muncul disini” usul Lita.
“boleh juga tuh.
tapi gimana kami bisa kembali?” tanya Sari lagi.
“kita cari aja
lubangnya “ jawab Lita.
“oke...” ucap
Anisa dan Sari serempak.
Mereka membayar
harga makanan. lalu mereka berjalan kembali menuju tempat mereka muncul pertama
kali.
“nah pagi tadi.
kami muncul disini” ucap Anisa tiba –
tiba, ketika melewati salah satu jalan.
“hmmm.... kita
cari aja lubangnya tapi gimana ya” sambung Lita bingung.
“hei... lubang
apa ini persis seperti lubang yang dulu” ucap Sari sambil menujuk sebuah lubang
kecil, yang ada disebuah dinding toko kasur, yang ada di negeri barbie.
“hei.... toko
ini persis seperti toko yang ada lubangnya tadi” ucap Anisa kaget.
“Lita... kuharap
ini bukan pertemuan terakhir kita. Karena setiap hari aku akan memainkanmu”
ucap Anisa yang kemudian menangis.
“aku juga. Ku
harap bukan pertemuan terakhir” sambung Sari.
Kemudian mereka
bertiga berpelukan.
“yasudah kami
pulang dulu ya” ucap Anisa sambil memasuki lubang itu. Lalu disusul Sari.
“dadah.. kuharap
juga begitu..” teriak Lita. Tapi terlambat Anisa dan Sari sudah menghilang.
“aduh.....
jatuhhnya jangan menimpa aku donk” ucap Anisa menahan sakit.
Ternyata mereka
tiba di dalam kamarnya Anisa lagi dengan terjatuh ya hihihi...
“oh maaf maaf”
ucap sari sambil berdiri.
“hmmm..... aku
jadinya rindu deh sama Lita dan Arin” ucap Anisa sedih.
“iya nih. gimana
kalau kita mainkan mereka. Kita anggap mereka hidup beneran” usul sari.
Merekapun
memainkan tokoh barbie mereka maisng – masing beserta barbie Lita dan Afin.
“iya yyah. Lama
– lama jadi rindu sama Lita walaupun baru beberapa menit. Eh aku lihat jam dulu
ya” ucap Sari.
Kemudian Sari
membuka lengang bajunya dan melihat jam tangannya ternyata masih jam 09.00
WITA. Sama seperti jam mereka terakhir bermain barbie.
“hei... jamnya
masih kayak jam tadi” ucap Sari panik.
“maksudnya???”
tanya Anisa heran.
“masih jam 9
pagi” ucap Sari panik.
“ahh enggak usah
dipikirin lebih baik kita main aja lagi” usul Anisa.
Merekapun
bermain Barbie lagi.
Dan, itulah pengalaman mereka yang tak akan terlupakan DAN TAMAT...
Label: Story |