Tooltips Background1 Tooltips Background 2 Tooltips Background 3
My Fantasy World 2

Home Profile Tutobies Banner Facebook Twitter FOLLOW

Barbie Adventure
Selasa, 23 April 2013 - Permalink - 0 Comments

Anisa, itulah namanya. dia memiliki nama lengkap Anisa nur fitri. dia orangnya cantik dan pintar. dia memiliki sahabat bernama Sari. dialah sahabat setianya Anisa sejak mereka masih TK.
Suatu hari Sari datang kerumah Anisa yang megah sekali.
“Anisa.....” panggil Sari dari depan rumahnya anisa sambil menekan bell listrik.
Anisapun menyuruh Pelayan pribadinya Bi Aisyah, untuk membukakan gerbang. Lalu keluarlah Bi Aisyah sambil membukakan pintu rumah.

“eh bi Aisyah, Anisanya ada?” tanya Sari.
“oh ada – ada, silahkan masuk” jawab bi Aisyah sambil membukakan gerbang.
Sari hanya mengangguk, lalu dia berjalan masuk kedalam rumahnya Anisa.
“bi, Anisanya dimana?” tanya Sari.
“oh dia sedang tidak enak badan, dia ada dikamar. mari saya antarkan” jawab bi Aisyah sambil mengantarkan Sari kekamarnya Anisa.
“bi, kok kita naik tangga?. memangnya kamar Anisa dilantai 2 atau 3?” tanya Sari lagi.
“dilantai 3” jawab bi Aisyah.
“astaghfirullah” sahut Sari kaget.
“lho... kok kaget?” tanya bi Aisyah.
“hmmm... enggak apa – apa” jawab Sari.
Tak lama kemudian Saripun tiba didepan kamarnya Anisa.
“ini non. ini kamarnya Anisa, saya kembali dulu ya” ucap bi Aisyah pergi.
“baik bi” sahut  Sari.
Saripun mengetuk pintu kamarnya Anisa yang terkunci sambil memanggil Anisa.
“Anisa...” panggil Sari.
“iya sebentar” sahut Anisa dari dalam.
Sari membuka pintu kamarnya Anisa.
“hmmmm....Anisa, kamu kenapa?” tanya Sari sehabis menutup kembali pintu kamarnya Anisa.
“aku Cuma kurang enak badan” jawab Anisa sambil duduk diatas kasurnya.
“oh gitu ya, berarti kita enggak bisa main donk” ucap Sari kecewa.
“enggak kok enggak. kita bisa main kok, mau main apa?” tanya Anisa.
“hmmm.... aku udah bawa barbieku sendiri, kamu punya barbie?” Sari balik bertanya.
“ada kok, bentar ya aku ambil” jawab Anisa sambil mengambil barbienya yang tersimpan didalam lemari kaca bonekanya.
“waw... aku baru lihat nih, lemari kaca bonekamu, baru beli ya?” tanya Sari heran.
“hehehe....5 hari yang lalu aku beli. karena bonekaku udah kebanyakan” jawab Anisa.
“oh yasudah, eh kamu ada enggak rumah barbienya dan koleksi baju – bajunya?” tanya Sari.
“ada donk..... ini dia” jawab Anisa sambil menarik sebuah rumah – rumahan berbentuk toko.
“Sa, aku boleh enggak minjam 3 buah baju koleksi barbiemu?” pinta Sari.
“boleh aja, mau yang mana?” tanya Anisa.
“1 baju gaun putri. 1 baju tidur. dan 1 baju jalan - jalan” jawab Sari.
“oke... Accecorisnya, yang mana?” tanya Anisa.
“tas gandeng yang Hitam ini, kaca mata yang Jingga ini, dan Sepatu hak tinggi yang Merah ini.” jawab Sari sambil mengambil Accecoris itu.
“oke...”
Tak beberapa lama kemudian, di dinding rumah – rumahan barbie itu ada lobang yang berputar putar, seperti spirai.
“lho... ini lobang apa?” tanya Anisa kaget.
“hhhmmm aneh banget ya, koq berputar sih?” balas Sari.
Saripun menyentuhkan tangannya lubang itu, lalu badannya terasa tersedot.
“Anisa!!! tolong aku tanganku tersedot” teriak Sari panik.
Anisapun menarik tangannya Sari yang tersedot, tiba – tiba mereka berdua masuk kedalam lobang itu. dan mereka tiba ditempat aneh.
“Anisa kita dimana?” tanya Sari takut.
“entahlah. aku belum pernah seperti ini” jawab Anisa.
Sari dan Anisa memandang pakaian mereka.
“lho Anisa!!!, kok kita memakai pakaian Barbie kita tadi?” tanya Sari panik.
“trus kok rambut kita pirang & panjang kayak Barbie kita tadi?” sambung Anisa panik.
“yap dan kenapa mata kita warna biru seperti barbie kita tadi?” sambung Sari panik.
“jangan jangan.....”
“kita ada didunia Barbie!!!!” teriak mereka berdua panik.
“aduh.... bagaimana ini. kita terjebak disini dan tidak bisa pulang” ucap Anisa panik.
Lalu, datang seorang perempuan dengan pakaian yang sangat mewah dan dandanan yang cantik.
“eh Ri, kok perempuan itu kayak Barbieku yang satunya ya?” tanya Anisa heran.
“I don’t know” jawab Sari sambil mengangkat bahu.
“hai...” sapa Perempuan itu.
“hai juga” balas Anisa dan Sari.
“hmmm.... baju kalian bagus banget. kalian beli dimana?” tanya perempuan itu.
“beli???. kami aja enggak tau baju ini datang dari mana” jawab Anisa.
“hah!!! masa, memangnya kalian datang dari mana?” tanya wanita itu lagi.
“eh sebelumnya, apakah nama kamu Lita?” tanya Anisa.
“kok tau??” perempuan itu balik bertanya.
“akulah pemilik permainan barbie ini, kami sedang bermain barbie tiba – tiba kami tersedot dan kami tiba ditempat ini, padahal sebelumnya aku tak pernah seperti ini” jawab Anisa.
“berarti apakah kamu manusia?” tanya perempuan itu, (eh kita ganti Lita aja ya).
“ya...” sahut Anisa dan Sari serempak.
“tapi bagaimana kami bisa kembali ketempat kami???” tanya Sari panik.
“hmmm...... akupun bingung. begini saja, permainan barbie kalian yang terakhir apa?” tanya Lita.
“maksudnya???” tanya Sari bingung.
“adegan permainan barbie kalian itu lho, bagaimana ceritanya?” tanya Lita lagi.
“oh, pada saat itu barbienya si temanku ini membeli beberapa pakaian ditoko baju dan mengajak sahabatnya yaitu barbieku restoran” jawab Anisa.
“hmmm... gimana kalau kalian lakukan itu. siapa tau kalian bisa kembali” usul Lita.
“Apa kamu yakin???” tanya mereka berdua.
“Tidak terlalu yakin, tapi coba saja dulu, harus berusaha kan?” Jawab Lita.
“oke” sahut Anisa sambil membunyikan jarinya.
“ hey tapi... kita enggak bawa uang, dan kami tak tau menuju kemana toko baju dan restoran yang ada disini” sambung Sari.
“ahh!!! tenang  aja serahkan semuanya padaku” Jawab Lita
Akhirnya mereka bertiga berjalan sambil mengikuti Lita.
“hei Sari, kan kota barbieku kecil kok ini kayak kota beneran ya?” tanya Anisa bingung.
“hmm... yasudah enggak usah di pikirin deh yang penting kita nanti bisa pulang” sahut Sari.
“nah ini dia tempatnya” ucap Lita Tiba – Tiba.
“lho!!!. ini to.” balas Sari mengerti sambil membuat mulutnya berbentuk O.
“yaudah ayo masuk” ajak Lita.
Anisa dan Sari hanya mengangguk tidak bersuara. mereka masuk kedalam toko baju itu.
“hei.... aku lupa uangnya gimana?” tanya Sari panik.
“apakah barbie yang kalian mainkan membawa uang di dalam tas atau dompet?” Lita balik bertanya.
“ada...” jawab Anisa dan Sari serempak.
“oh yasudah sekarang kalian belanja pakaian, yang dibeli barbie kalian” Sambung Lita.
“tapi barbieku enggak belanja. barbieku ini berada dirumah seseorang” sambung Anisa tiba – tiba.
“aduh.... kenapa enggak bilang dari tadi”  ucap Lita sambil menggaruk kepala.
“hehehe” Anisapun cekikikan.
“yasudah, Sari kamu pilih aja dulu pakaiannya. Anisa kasih tau dimana rumahnya, aku ikut” ucap Lita lagi.
“oke...dia laki – laki. dia itu hmm.. apa ya namanya. barbie laki - laki” ucap Anisa.
“dia siapanya barbiemu?” tanya Lita.
“oh dia barbie sahabatnya barbieku. yaudah yuk menuju rumahnya” ajak Anisa.
Lita dan Anisa keluar dari toko baju itu. mereka menuju rumah teman barbienya Anisa.
“hei sebelumnya, gimana ciri – ciri rumahnya?” tanya Lita.
“rumahnya berada di perumahan Barbie One. rumahnya ada di blok A. warna rumahnya Cream. bertingkat 2. di....” ucapan Anisa terpotong.
“udah ayuk...... kita kesana” potong Lita sambil menarik tangan Anisa.
“hei jangan lari. aku boleh nanya?” tanya Anisa sambil masih berjalan.
Lita segera berhenti berlari, dan mereka hanya berjalan & berbicara samil mencari – cari.
“boleh. Mat nanya apa?” Lita balik bertanya.
“disini umurmu berapa?, soalnya kamu belum aku beri umur” tanya Anisa.
“17, kamu?” lita balik bertanya.
“umurku sebenarnya 12 tapi disini umurku berapa? kok aku keliatan udah ABG?” tanya Anisa panik.
“hmmm.... enggak tau deh” jawab Lita dengan nada centil.
“dari fostur tubuhku kayaknya umurku 15 deh” ucap Lita asal ceplos.
“oh ... gitu... hey ini dia blok A” ucap Anisa kaget melihat tanda bertuliskan A.
“waw.... benar, yuk kita cari rumahnya”.
Mereka berdua akhirnya menemukan rumahnya juga.
“hei.... siapa nama teman barbiemu itu?” tanya Lita sambil berbisik.
“Arin.” jawab Anisa singkat.
“yaudah tekan bellnya”.
Lalu keluar laki – laki. berambut pendek berwarna Pirang keemasan.
“eh kamu disini ya rupanya kok kamu menghilang sih?” tanya laki – laki itu bertanya.
“menghilang?. trus kamu siapa?” Anisa bertanya bingung.
“aku Arin masa kamu lupa” jawab laki – laki itu (eh ganti Arin aja ya).
“eh aku ke toko baju tadi ya” ucap Lita.
“oke” sahut Anisa.
“Fifin. ayo masuk tunggu apa lagi” ajak Arin. (ternyata nama barbienya Anisa itu Fifin ya).
“tadi waktu kita main. kamu dijemput Rika” ucap Arin.
“Rika? siapa dia?” tanya Anisa bingung.
“temanmu...” jawab Arin singkat. (mungkin Sari kali ya).
“oh iyayah. nama barbienya Sari kan Rika” ucap Anisa dalam hati.
“trus setelah kamu pergi dengan Rika. kamu balik lagi kesini trus kita mau ke Mall eh kamu malah hilang. kemana sih kamu?” tanya Arin bingung.
“hmmm.... eh nanti aja ya. kalau gitu ke mallnya kapan – kapan aja. kita main disini aja dulu” usul Anisa.
“main apa Fin?” tanya Arin bingung.
“kamu punya Tenis meja?” tanya Anisa bingung.
“hm.... punya” jawab Arin.
“Tiba – Tiba. kepala Anisa sakit (kan tadi kurang enak badan. mungkin sakitnya kambuh).
“aduh.... aku ngerusakin jalan cerita barbieku gawat”ucap Anisa dalam hati.
Tiba – Tiba Anisa pingsan. Arin pung panik.
“tolong!!!” tolong!!! tolong!!!” teriak Arin panik.
Ternyata dia ingat keluarganya sedang pergi. jadi dia mengangkat Anisa dan merebahkannya di kursi Sofa. diapun mencoba membangunkan Anisa.
“Fin...Fin.... bangun” ucap Arin panik.
Kemudian. Arin mengusapkan minyak angin tetap saja Anisa tidak bangun. kemudian dia mencoba yang bau (iuh... kayak di TV ya), dia mengambil kaus kaki dia menaruhnya di atas hidung Anisa (jorok banget). tetap saja Anisa atak bangun. kemudian dia memberi nafas buatan ke Anisa. lalu Anisapun mulai batuk – batuk (tersedak kali ya). lalu dia pun mulai bangung (hmmm.... kan sakit kok dikasih nafas buatan ya?. kayak habis tenggelam aja).
“dimana aku?” tanya Anisa heran.
“kamu masih dirumahku” jawab Arin.
“memangnya aku tadi kenapa?” tanya Anisa heran.
“kamu tadi pingsan aku kasih nafas buatan aja” jawab Arin.
“hah!!! what!!!. Anisapun kaget.
“kenapa??, ditolongin bukannya terima kasih malah kayak ketakutan” ucap Arin kecewa.
“enggak enggak bukan gitu. tapi bukan muhrim” ucap Anisa.
“maksudnya?” tanya Arin heran. (karena di dunia barbie tak berlaku)
“enggak apa – apa” ucap Anisa.
Kemudian terdengar bell rumahnya Arin. Ting nong. Ting nong. Ting nong. Arin membukakan pintu rumahnya. ternyata itu Sari alias barbie Rika dan barbie Lita.
“hei... Fifin” panggil Arin.
Anisa atau barbie Fifinpun datang.
“apa?.... eh  ada Sari ups maksudnya ada Rika dan Lita. eh Arin kami pergi lagi ya” ucap Anisa.
“kemana? berarti keMallnya enggak jadi?” tanya Arin kecewa.
“kan dah kubilang  kapan – kapan udah ya bye bye” ucap Anisa pamit.
Kemudian mereka menuju restoran yang dimaksud.
“apa nama resrotannya?” tanya Lita.
Barbie Restaurant Indonesian Food” jawab Sari.
“ye..... seharusnya aku yang jawab” ucap Anisa sambil menyenggol bahunya Sari.
“aduh jangan senggol – senggol donk. n’tar sepatu hakku patah. dan aku enggak terbiasa memakai sepatu hak tinggi ini” ucap Sari cemberut.
“yaudah masuk, udah mau malam nih. pasti kalian dicari orang tua kalian. makanya cepat” ucap Lita mendesak.
Anisa, Sari, dan Lita masuk kerestoran itu. dan memesan makanan (eh sebelumnya pelayan yang datang ke meja ya).
“mau pesan apa mbak?” tanya seorang pelayan.
“saya pesan nasi goreng dan teh panas” ucap Sari lebih dulu.
“saya pesan sate dan teh es” sambung Anisa.
“saya...hmmmm...... enggak makan” sambung Lita.
(hahaha makanannya makanan deso semua ya. eits bukan deso tapi makanan khas indonesia namanya juga indonesian food).
“baik... tunggu sekitar 5 menit ya” ucap pelayan itu lagi.
Pelayan itupun pergi meninggalkan meja yang ditempati Anisa, Sari, dan Lita.
“lho!!! kok kamu enggak makan?” tanya Sari.
 “aku enggak palar. dan aku mau menyamakan cerita barbie kalian” jawab Lita.
“o..... gitu” balas Anisa dan Sari serempak.
“eh aku kasih tau ya. soalnya aku lupa dari awal. umur kalian disini itu tua udah remaja jadi jangan dibawa ya perilaku anak – anak kalian, kalian gunakan perilaku dewasa saja. seperti barbie kalian ini” ucap Lita memberitahukan.
“baiklah...” balas Anisa dan Sari serempak.
Sekitar 5 menit kemudian... datanglah pelayan tadi membawakan makanan pesanan Anisa dan Sari.
“makasih mbak...” ucap Anisa sopan.
Pelayan itupun pergi meninggalkan meja. Anisa dan Sari makan sepuasnya, memang kan mereka cinta indonesia jadi makanan indonesia sangat suka.
“hmmmm... Lita... enggak makan?” tanya Sari.
“eggak makasih” jawab Lita.
“oh yasudah. kita enggak maksa kok” ucap Sari sambil melanjutkan makannya.
Tak lama kemudian mereka selsai makan.
“alhamdulillah akhirnya kenyang juga” ucap Anisa seusai makan.
“iya nih... aku juga. alhamdulillah yah sesuatu banget” sambung Sari.
“hust..... itu ala tante syahrini kale. eh setelah ini gimana?” tanya Anisa.
“oh.. ktia bayar aja dulu tus kita ketempat asalnya kalian muncul disini” usul Lita.
“boleh juga tuh. tapi gimana kami bisa kembali?” tanya Sari lagi.
“kita cari aja lubangnya “  jawab Lita.
“oke...” ucap Anisa dan Sari serempak.
Mereka membayar harga makanan. lalu mereka berjalan kembali menuju tempat mereka muncul pertama kali.
“nah pagi tadi. kami muncul  disini” ucap Anisa tiba – tiba, ketika melewati  salah satu jalan.
“hmmm.... kita cari aja lubangnya tapi gimana ya” sambung Lita bingung.
“hei... lubang apa ini persis seperti lubang yang dulu” ucap Sari sambil menujuk sebuah lubang kecil, yang ada disebuah dinding toko kasur, yang ada di negeri barbie.
“hei.... toko ini persis seperti toko yang ada lubangnya tadi” ucap Anisa kaget.
“Lita... kuharap ini bukan pertemuan terakhir kita. Karena setiap hari aku akan memainkanmu” ucap Anisa yang kemudian menangis.
“aku juga. Ku harap bukan pertemuan terakhir” sambung Sari.
Kemudian mereka bertiga berpelukan.
“yasudah kami pulang dulu ya” ucap Anisa sambil memasuki lubang itu. Lalu disusul Sari.
“dadah.. kuharap juga begitu..” teriak Lita. Tapi terlambat Anisa dan Sari sudah menghilang.
“aduh..... jatuhhnya jangan menimpa aku donk” ucap Anisa menahan sakit.
Ternyata mereka tiba di dalam kamarnya Anisa lagi dengan terjatuh ya hihihi...
“oh maaf maaf” ucap sari sambil berdiri.
“hmmm..... aku jadinya rindu deh sama Lita dan Arin” ucap Anisa sedih.
“iya nih. gimana kalau kita mainkan mereka. Kita anggap mereka hidup beneran” usul sari.
Merekapun memainkan tokoh barbie mereka maisng – masing beserta barbie Lita dan Afin.
“iya yyah. Lama – lama jadi rindu sama Lita walaupun baru beberapa menit. Eh aku lihat jam dulu ya” ucap Sari.
Kemudian Sari membuka lengang bajunya dan melihat jam tangannya ternyata masih jam 09.00 WITA. Sama seperti jam mereka terakhir bermain barbie.
“hei... jamnya masih kayak jam tadi” ucap Sari panik.
“maksudnya???” tanya Anisa heran.
“masih jam 9 pagi” ucap Sari panik.
“ahh enggak usah dipikirin lebih baik kita main aja lagi” usul Anisa.
Merekapun bermain Barbie lagi.
Dan, itulah pengalaman mereka yang tak akan terlupakan DAN TAMAT...


Label: